Jumat, 07 Februari 2014

200 RIBU PENDERITA HIV AIDS


200 Ribu Penduduk Indonesia Menderita HIV/AIDS
JAKARTA - Hari AIDS Sedunia diperingati kemarin (1/12). Seperti kita ketahui bahwa sampai sekarang penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia ini belum ditemukan obatnya. Penderitanya pun semakin bertambah dari tahun ke tahun, itu pun yang terdata. Belum lagi yang tidak tercatat karena fenomena penderita penyakit ini seperti gunung es, hanya terlihat sedikit di permukaan, namun sebenarnya masih banyak yang tersembunyi di bawah.
Jumlah penderita penyakit HIV/AIDS di Indonesia mencapai 26.483 kasus per Juni 2011. Bahkan baru-baru ini, Kementerian Kesehatan mengeluarkan data yang mengejutkan soal penderita HIV/AIDS. Diperkirakan  sebanyak lebih dari 200 ribu penduduk Indonesia menderita penyakit HIV/AIDS. Daerah penderita terbanyak terdapat di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Papua, dan Bali.
Berdasarkan cara penularannya, seks bebas atau berganti pasangan masih menjadi nomor 1 dalam menyumbang angka penderita HIV/AIDS. Sementara itu jika dilihat dari kelompok umur, kasus AIDS terjadi pada kelompok umur 20-29 tahun yakni sebesar 46,4 persen, disusul kelompok umur 30-39 tahun 31,5 persen, dan kelompok umur 40-49 tahun 9,8 persen.
Dari data tersebut terlihat bahwa penderita HIV/AIDS terbanyak berada pada usia produktif, dimana seharusnya masih bisa untuk melakukan hal-hal yang positif. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan sudah banyak menghibau melalui media cetak maupun elektronik agar menjaga diri untuk tidak tertular atau menulari penyakit mematikan ini.
Ada beberapa cara yang disosialisaikan oleh Pemerintah untuk mencegah penularan penyakit ini. Diantaranya setia terhadap pasangan, gunakan kondom, tidak menggunakan jarum suntik secara bergantian, tidak menyusui bagi ibu yang menderita, pastikan darah yang diterima bebas dari virus HIV bila transfusi, dan mempertebal iman kepada Tuhan Yang Maha Esa. 
Selain itu, kita tidak boleh melakukan diskriminasi kepada para penderita penyakit HIV/AIDS atau ODHA, karena mereka membutuhkan motivasi dan semangat untuk sembuh dari penyakit ini. (war/ego/ce1)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar