Allah Maha Pemurah, diantara refleksi sifat Maha Pemurah Allah,
Allah mensyariatkan amal-amal yang ringan dikerjakan namun pahalanya
(balasan kebaikannya) berlipat ganda, baik di dunia maupun di akhirat. Dengan
amal-amal ini, kita sebagai umat manusia yang ditakdirkan Allah memiliki usia
yang pendek, rata-rata antara 60-70 tahun bisa mengoptimalkan usia kita untuk
mendapatkan balasan kebaikan dari Allah yang berlipat ganda. Diantara amal-amal
ringan tapi berpahala besar adalah amal-amal yang pahalanya setara dengan
pahala ibadah haji dan umrah. Amalan-amalan tersebut diantaranya:
1. KELUAR DARI RUMAH MENUJU SHALAT FARDHU DI MASJID DALAM KONDISI SUDAH BERSUCI.
Dari ABu Umamah, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Barang siapa keluar dari rumahnya dalam keadaan suci untuk menunaikan shalat fardhu, pahalanya seperti pahala haji orang berihram." (Shahih: Shahih Abu Dawud, no 558)
2. SHALAT BERJAMA'AH DI MASJID KEMUDIAN DUDUK BERDZIKIR SAMPAI TERBIT MATAHARI LALU SHALAT 2 RAKA'AT
مَنْ صَلَّىالْغَدَا ةَ فِي جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِحَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ قَالَ قَالَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ
Dari Anas bin Malik, Rasulullah s.a.w bersabda, " Barangsiapa Shalat Subuh berjamaah lalu duduk berdzikir (mengingat) Allah sampai terbit matahari kemudian shalat 2 raka'at, maka baginya pahala seperti pahala haji dan umrah yang sempurna, sempurna, sempurna." (Hasan: Shahih At-Tirmidzi, no. 480, 586; Shahih At-Targhib wa AT-Tarhib, no. 464; Ash-Shahihah, no. 3403)(Dishahihkan oleh Al-Albani). Dalam hadits lain, dari Abu Umamah dan 'Utbah bin 'Abd, Rasulullah bersabda, "Barangsiapa shalat Subuh dalam sebuah masjid secara berjama'ah lalu tinggal di dalamnya hingga ia Shalat Dhuha, maka ia mendapatkan pahala seperti pahalanya orang haji dan umrah yang sempurna haji dan umrahnya." (Hasan li ghairihi: Shahih At-Targhib wa At-Tarhib, no. 469).
Dalam hadits-hadits diatas, Rasulullah menyebutkan dzikir secara
umum. Masuk dalam dzikir adalah ta'lim/kajian Islam. Selain lebih banyak
faedahnya karena mempelajari ilmu syar'i, juga karena lebih meringankan jiwa
yang terkadang malas berdzikir sendiri dalam waktu yang cukup lama.
3. MEMPELAJARI ATAU MENGAJARKAN KEBAIKAN DI MASJID
Dari Abu Umamah, Nabi saw bersabda," Barangsiapa pergi ke
masjid, dia tidak menginginkan kecuali mempelajari suatu kebaikan atau
mengajarkannya, maka baginya pahala seperti pahala orang haji sempurna hajinya.". Dalam
riwayat lain dengan redaksi, "Barangsiapa berangkat di pagi hari menuju
masjid, ia tidak menginginkan kecuali untuk mempelajari suatu kebaikan atau
mengajarkannya, maka baginya pahala orang yang melaksanakan
umrah dengan umrah yang sempurna. Dan barangsiapa berangkat
sore hari menuju masjid, ia tidak menginginkan kecuali mempelajari suatu
kebaikan atau mengajarkannya, maka ia mendapatkan pahala orang yang naik
haji dengan haji yang sempurna."(Hasan Shahih: Shahih At-Targhib
wa AT-Tarhib no 82).
Perlu diketahui, pahala ini bisa didapat dengan syarat, pelaku
sebelum masuk ke dalam masjid, di perjalanan menuju masjid, atau masih dirumah,
haruslah berniat untuk mempelajari atau mengajarkan kebaikan. Nabi dalam hadits
diatas tidak menetapkan durasi waktu tertentu.
4. MELAKSANAKAN SHALAT FARDHU BERJAMA'AH DAN SHALAT DHUHA DI MASJID
4. MELAKSANAKAN SHALAT FARDHU BERJAMA'AH DAN SHALAT DHUHA DI MASJID
Dari Abu Umamah, Rasulullah s.a.w bersabda," Barangsiapa
berjalan menuju berjama'ah sholat wajib, maka dia seperti berhaji. Dan barang siapa berjalan
menuju shalat tathawwu'(sunnah) maka dia seperti berumrah yang nafilah (istilah
lain sunnah)." (Hasan: Shahih Al-Jami' no. 6556), dalam hadits yang
lainnya, Rasulullah bersabda," Barangsiapa keluar dari rumahnya dalam
keadaan sudah bersuci untuk shalat fardhu maka pahalanya seperti pahala orang haji yang berihram, Dan barangsiapa keluar
shalat Dhuha dia tidak bermaksud kecuali itu, maka pahalanya seperti pahala orang yang berumrah. Dan shalat
sesudah shalat yang tidak ada perbuatan sia-sia di antara keduanya diyulis di
kitab 'Illiyyin."( Shahih: Shahih Sunan Abu Dawud, no.
522;Shahih Al-Jami' no. 6228)
Itulah beberapa amalan yang pahalanya setara dengan pahala orang
yang sedang berhaji dan berumrah. Perlu diingat, amal-amal ini tidak bisa
menggugurkan kewajiban berhaji dan berumrah. Orang-orang yang telah mengerjakan
amal-amal ini tetap wajib melaksanakan ibadah haji dan umrah. Al-Munawi dalam Al-Faidh Al-Qadiir jilid 6 hal. 228, "makna mendapat pahala haji atau mendapat
pahala seperti pahala haji, tetapi tidak harus sama persis." Maka,
amal-amal yang berpahala seperti/setara pahala haji dan umrah itu tidak
menghapus kewajiban haji dan umrah.
Seandainya amal-amal itu bisa mengganti kewajiban haji dan umrah
atas setiap muslim, maka tidak akan ada orang yang melaksanakan haji dan umrah
sejak zaman Nabi Muhammad. Nabi Muhammad yang mensosialisasikan amal-amal
tersebut saja tetap melakukan haji dan umrah, demikian juga para pengikut
beliau yang setia. Maka sebuah bid'ah dan kesesatan jika seseorang yang tidak
berhaji dan berumrah dengan alasan telah beramal dengan amal-amal berpahala
seperti pahala dan haji.
DIKUTIP DARI
oxyprimasetiya.blogspot.com/2012/02/4-amalan-yang-setara-haji-dan-umrah.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar